Sabtu, 08 Juni 2013

Tulisan 2

TULISAN 2
Hubungan Interpersonal
            Hubungan interpersonal sangat penting, bahkan menentukan kesehatan mental seseorang. Jika seseorang tak berhasil mengembangkan hubungan interpersonalnya secara sehat, ia juga akan gagal berkembang menjadi pribadi yang sehat. Bahkan, gagal mencapai cita-cita dan menemukan pasangan hidupnya. Hubungan interpersonal antar pribadi sangat erat kaitannya dengan komunikasi. Dua hal ini tak terpisahkan. Hubungan interpersonal terjalin melalui komunikasi. Dengan kata lain komunikasi merupakan dasar bagi pengembangan hubungan interpersonal. Di sisi lain, keterampilan komunikasi itu sendiri juga ditentukan oleh keterampilan tertentu yang merupakan bagian dari keterampilan hubungan interpersonal.
a. Model-model Hubungan Interpersonal
ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai hubungan interpersonal, yaitu :
·         Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran social sebagai berikut: “Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”. Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. Sedangkan yang dimaksud dengan biaya adalah akibat yang negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efek-efek tidak menyenangkan.
·         Model Peranan
Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan perananya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya.
·         Model Interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu system. Setiap system memiliki sifat-siafat structural, integratif dan medan. Semua system terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Selanjutnya, semua system mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium dari system terganggu, segera akan diambil tindakannya. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan. 
b. Cara Memulai Hubungan
- pembentukan kesan dan ketertarikan interpersonal dalam memulai hubungan
     Pembentukan, tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya. Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu: informasi demografis, sikap dan pendapat (tentang orang atau objek), rencana yang akan dating, kepribadian, perilaku pada masa lalu,  orang lain, serta hobi dan minat.
·         Peneguhan Hubungan, hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu:
a.  keakraban
b. control
c. respon yang tepat
d. nada emosional yang tepat.
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah. Faktor ketiga adalah ketepatan respon. Dimana, respon A harus diikuti oleh respon yang sesuai dari B. Dalam percakapan misalnya, pertanyaan harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan keterangan dengan penjelasan. Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesanpesan verbal, tetapi juga pesan-pesan nonverbal. Jika pembicaraan yang serius dijawab dengan main-main, ungkapan wajah yang bersungguh-sungguh diterima dengan air muka yang menunjukkan sikap tidak percaya, maka hubungan interpersonal mengalami keretakan. Ini berarti kita sudah memberikan respon yang tidak tepat. Faktor terakhir yang dapat memelihara hubungan interpersonal adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung. Walaupun mungkin saja terjadi interaksi antara dua orang dengan suasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil. Besar kemungkinan salah satu pihak akan mengakhiri interaksi atau mengubah suasana emosi.
c. Intimacy dan Hubungan Pribadi.
            Mengapa seseorang merasa intim dengan orang lain yang dicintainya? Hal ini karena masing-masing individu merasa saling membutuhkan dan melengkapi antara satu dan yang lain dalam segala hal. Masing-masing merasa tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dan kehadiran pasangan hidup di sisinya. Untuk menjalin hubungan pribadi diperlukan adanya intimacy. cinta interpersonal membutuhkan tiga hal. Menurut Sternberg (dalam Papalia, dkk., 1998) dalam teori segitiga cinta (triangular theory of love), unsur cinta itu terdiri dari tiga jenis, yaitu : intimacy (elemen emosional: keakraban, keinginan untuk mendekat, memahami kehangatan, menghargai, kepercayaan), passion (elemen fisiologis: dorongan nafsu biologis atau seksual), dan commitment (elemen kognitif: tekad untuk mempertahankan keutuhan hubungan cinta dengan orang lain yang dicintainya). Perasaan dekat dan nyaman muncul dari kebersamaan yang harmonis. Kebersamaan yang menciptakan intimacy dan kenyamanan inilah sebuah awal dari cinta yang sering disebut sebagai persahabatan atau pertemanan.
Keakraban atau keintiman adalah perasaan dalam suatu hubungan yang meningkatkan kedekatan, keterikatan, dan keterkaitan atau dengan kata lain intimacy mengandung pengertian sebagai elemen afeksi yang mendorong individu untuk selalu melakukan kedekatan emosional dengan orang yang dicintainya. Pasangan yang memiliki intimacy yang tinggi akan sangat memperhatikan kesejahteraan. Kedua pihak saling memperhatikan kebutuhan yang lain dan meletakkan kebutuhan pasangan sebagai prioritas utama, termasuk kerelaan untuk berkorban secara pribadi demi terciptanya hubungan yang baik.
d. Intimacy dan Pertumbuhan.
Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Factor-factor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan. Factor kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain. Kejujuran, factor ketiga yang menumbuhkan sikap percaya sikap yang mengurangi sikap defensive dalam komunikasi amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Idealnya hubungan intim membantu kedua pasangan tumbuh lebih baik. Kasih sayang dan kepercayaan antara mereka memberikan suasana aman dimana keduanya dapat berbagi dan menegaskan diri mereka masing-masing.

Daftar Pustaka
Widyarini Nilam M.M. Membangun Hubungan antar Manusia. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Dariyo Agoes. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar