Sabtu, 03 Mei 2014

Perbedaan antara Konseling dengan Psikoterapi


PERBEDAAN ANTARA KONSELING DENGAN PSIKOTERAPI.

Pada dasarnya antara konseling dan psikoterapi dalam hal tujuan sama-sama ingin membantu agar klien dapat menemukan permasalahan untuk kemudian dapat dipecahkan bersama-sama, namun semua itu hanya dapat terlaksana dengan baik manakala klien dapat membuka diri dan mau diajak kerjasama. Adapun perbedaannya lebih kepada pendekatan dan cara penanganannya, dimana konselor sebagai mitra yang dapat memberikan masukkan dan membantu untuk memunculkan suatu permasalahan yang dirasakan klien baik masalah yang disadari maupun yang tidak disadari, sedangkan  psikoterapis selain menggunakan tehnik konseling ia juga menggunakan therapy yang sifatnya lebih kepada perubahan pada perilaku yang sangat substansi.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara konseling dan psikoterapi :
1.        Konseling pada umumnya menangani orang normal, sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami ganguan psikologis.
2.       Konseling lebih edukatif, suportif, berorientasi sadar dan berjangka pendek, sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka panjang.
3.       Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret, sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah dan berkembang terus.
Perbedaan konseling dan psikoterapi, dikutip uraian dari Brammer & Shostrom (1977) dan Thompson & Rudolph (1983) dibawah ini :
1.     Konseling ditandai oleh adanya terminology seperti : “educational, vocational,  supportive, situational, problem solving, conscious awareness, normal, present-time dan short term”. 
2.    Sedangkan psikoterapi ditandai oleh : “supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depth emphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and longterm.
Perbedaan konseling dan psikoterapi disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson & Rudolph (1983), sebagai berikut:
Konseling untuk:                                                                                            
   1. Klien
   2. Gangguan yang kurang serius
   3. Masalah jabatan,pendidikan
   4. Berhubungan dengan pencegahan
   5. Lingkungan pendidikan dan nonmedis
   6. Berhubungan dengan kesadaran
   7. Metode pendidikan
Psikoterapi untuk:
   1. Pasien
   2. Gangguan yang serius
   3. Masalah kepribadian dan pengambilan keputusan
   4. Berhubungan dengan penyembuhan
   5. Lingkungan medis
   6. Berhubungan dengan ketidaksadaran
   7. Metode penyembuhan

Daftar Pustaka
Gunarsa,Singgih D.(2007).Konseling dan psikoterapi.Jakarta: Gunung Mulia