Tulisan 2
Pengertian Stres
Stres adalah ketegangan tekanan fisik, mental, dan emosional
pada seseorang. Perasaan stres pada manusia adalah hasil interaksi antara diri
dan lingkungan yang dianggap menekan atau melebihi kapasitas adaptif dan
mengancam kesejahteraannya. Respon stres setiap orang berbeda-beda, yang
mencerminkan perbedaan dalam kepribadian dan kemampuan fisik atau kesehatannya.
Arti Penting Stres.
Stress merupakan bagian dari pusaran
kehidupan yang penting, maka mengelola stres sama dengan mengelola hidup. Mengendalikan
stress berarti juga mengendalikan hidup. Salah satu resep penghalau stress yang
sudah diyakini keampuhanya yaitu memiliki semangat berbagi kepada semua orang
atau lingkungan sekitar. Kita semua pasti pernah mengalami stres. Tetapi sebenarnya
stres tidak selalu jelek. Stres dalam tingkat yang sedang itu perlu
menghasilkan kewaspadaan dan minat pada tugas yang ada, dan membantu orang
melakukan penyesuaian.
Efek-efek Stres menurut Hans Selye.
Menurut seorang pelopor penelitian mengenai
stre yang dilahirkan di Austria bernama Hans Selye (1974,1983), stres
sebenarnya adalah kerusakan yang dialami tubuh akibat berbagai tuntutan yang
ditempatkan padanya. Sindrom adaptasi umum (general adaptation syndrome/GAS)
adalah konsep yag dikemukakan oleh Selye yang menggambarkan efek umum pada
tubuh ketika ada tuntutan yang ditempatkan pada tubuh tersebut. GAS terdiri
dari tiga tahap : peringatan, perlawanan, dan kelelahan dan Local Adaptation
Syndrome (LAS)
General Adaptation Syndrome (GAS)
1. Tahap peringkatan (alarm), individu
memasuki kondisi shock yang bersifat
sementara, suatu masa dimana pertahanan terhadap stres ada di bawah normal. Individu
mengenali keberadaan stres dan mencoba menghilangkannya. Otot menjadi lemah,
suhu tubuh menurun, dan tekanan darah juga turun. Kemudian terjadi apa yang
disebut dengan countershock, dimana
pertahanan terhadap stres mulai muncul; korteks adrenal mulai membesar, dan
pengeluaran hormone meningkat. Dan tahap alarm berlangsung dengan singkat.
2. Tahap perlawanana (resistance)
Dimana pertahanan stres menjadi semakin
intensif, dan semua upaya dilakukan untuk melawan stres. Pada tahap pertahanan,
tubuh individu dipenuhi oleh hormone stres; tekanan darah, detak jantung, suhu
tubuh dan pernafasan semua meningkat. Bila semua upaya yang dilakukan untuk
melawan stres ternyata gagal dan stres tetap ada, individu akan memasuki tahap
kelelahan.
3. Tahap kelelahan (exhausted)
Dimana kerusakan pada tubuh semakin
meningkat, orang yang bersangkutan mungkin akan jatuh pingsan di tahap
kelelahan ini, dan kerentanan terhadap penyakit akan meningkat.
Local Adaptation Syndrom (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stress.
Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka, akomodasi
mata terhadap cahaya, dll. Responnya berjangka pendek.
Karakteristik
dari LAS :
-respon
yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua system.
-respon bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk
menstimulasikannya.
-respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.
-respon bersifat restorative.
Sebenarnya respon LAS ini banyak kita temui dalam kehidupan
kita sehari – hari seperti yang diuraikan dibawah ini :
a. Respon inflamasi
respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon
ini memusatkan diri hanya pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran inflamasi
dapat dihambat dan proses penyembuhan dapat berlangsung cepat. Respon inflamasi
dibagi kedalam 3 fase :
• fase pertama :
adanya perubahan
sel dan system sirkulasi, dimulai dengan penyempitan pembuluh darah ditempat
cedera dan secara bersamaan teraktifasinya kini,histamin, sel darah putih.
Kinin berperan dalam memperbaiki permeabilitas kapiler sehingga protein,
leucosit dan cairan yang lain dapat masuk ketempat yang cedera tersebut.
• Fase kedua :
pelepasan eksudat.
Eksudat adalah kombinasi cairan dan sel yang telah mati dan bahan lain yang
dihasilkan ditempat cedera.
• Fase ketiga :
Regenerasi jaringan
dan terbentuknya jaringan parut.
b. Respon refleks nyeri
respon ini
merupakan respon adaptif yang bertujuanmelindungi tubuh dari kerusakan lebih
lanjut. Misalnya mengangkat kaki ketika bersentuhan dengan benda tajam.
Faktor Individual dan Sosial yang menjadi
Penyebab Stres.
Stressor yaitu keadaan yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan
seseorang sehingga dia terpaksa untuk mengadakan adaptasi untuk
menanggulanginya. Jenis-jenis stres juga terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Eustress yaitu hasil dari respon yang bersifat
sehat, positif, dan konstruktif. Hal itu termasuk dalam kesejahteraan individu
atau kelompok yang diasosiasikan dalam pertumbuhan, fleksibiltas, kemampuan
adaptasi dan tingkat performance yang tinggi.
2. Distress yaitu hasil dari respon terhadap
sress yang tidak sehat, negative, dan destruktif. Hal tersebut termasuk
konsekuensi individu yang diasosiasikan sebagai keadaan sakit, penurunan, dan
kematian.
Faktor Individu
(pribadi)
Stres juga dapat muncul pada faktor internal/individu
baik yang disadari maupun tidak disadari. Konflik ini biasanya dari masalah
keluarga, ekonomi, serta kepribadian dan karakter yang melekat pada diri
individu. Konflik juga bisa terjadi apabila seseorang individu haris memilih
antara dua tujuan atau dua tindakan yang tidak sejalan, sehingga sulit untuk
menjatuhkan pilihan. Situasi ini dapat menimbulkan stres.
Factor
social (lingkungan)
Stress juga dapat bersumber dari interaksi
individu dengan lingkungan sekitar. Perselisihan dalam hubungan dengan orang
lain yang saling berbeda tujuan dapat menimbulkan tekanan pada diri individu
yang dapat menyebabkan stres. Sebuah lingkungan yang tidak aman, polusi,
kebisingan, dan kondisi kehidupan tidak nyaman dapat menghasilkan situasi stres
(respon penerbangan) hormon dan bahan kimia tetap dirilis di aliran darah untuk
jangka waktu yang panjang. Ini hasil dalam gejala stres fisik terkait seperti
otot tegang, kecemasan tidak fokus, pusing dan tingkat peningkatan nadi. Bagi
orang-orang yang tinggal di daerah yang dilanda perang, stres mungkin tak
henti-hentinya.
Tipe-tipe Stres.
1. Tekanan
Tekanan itu muncul tidak hanya dalam diri
sendiri , bisa jadi dari luar diri, karena biasanya apa yang kita sukai
bertentangan dengan apa yang menjadi pandangan orang tua dan ini bisa menjadi
salah satu tekanan psikologis terhadap anak yang akan berdampak stress.
2. Frustasi
Suatu kondisi psikologis yang tidak
menyenangkan sebagai akibat terhambatnya seseorang dalam mencapai apa yang di
inginkannya .
3. Konflik
Konflik terjadi apabila ada perbedaan
pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau
organisasi karena memiliki tujuan dan pandangan berbeda dalam upaya mencapai
tujuan.
4. Kecemasan
Kecemasan itu suatu respon atau sinyal
menyadarkan seseorang tentang perasaan khawatit, gelisah , dan takut yang
sedang ia rasakan. Ini timbul dari emosi seseorang karena merasa tidak nyaman,
tidak aman atau merasakan ancaman dan sering kali terjadi tanpa adanya penyebab
yang jelas ini karena respon terhadap situasi yang kelihatannya tidak
menakutkan atau bisa juga sebagai hasil rekaan.
Pendekatan Problem Solving terhadap Stres.
Proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan
memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil
kesimpulan yang cermat dan akurat . Misalnya , kita menghadapi masalah yang
membuat kita stres jalan satu-satunya ialah yakin kepada tuhan dan berdoalah
maka tuhan pun memberi jalan keluarnya kepada kita .
-
Strategi
coping yang spontan mengatasi stres ada dua yaitu :
1. Strategi Terfokus Masalah yang disebut juga
Problem focus coping, yaitu upaya
seseorang untuk memfokuskan perhatian pada masalah atau situasi spesifik yang
telah terjadi, sambil mencoba menemukan cara untuk mengubahnya atau
menghindarinya. Strategi yang ditempuh untuk memecahkan masalah antara lain menentukan masalahnya, mencari pemecahan alternative,
menimbang-nimbang alternative tersebut, dan memilih salah satunya dan
mengimplementasikannya.
2. Strategi Terfokus Emosi yang disebut juga Emotion focus coping, yaitu upaya untuk
memecahkan emosi yang tidak dapat dikendalikan. Terdapat banyak cara untuk
mengatasi emosi negative.
Daftar Pustaka
Santrock.
W John. 2003.Adolescence perkembangan remaja.Jakarta
: Erlangga
Basuki
Heru.2008.Psikologi Umum.Jakarta :
Universitas Gunadarma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar